سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
"But seek, with the (wealth) which Allah has bestowed on thee, the Home of the Hereafter, nor forget thy portion in this world: but do thou good, as Allah has been good to thee, and seek not (occasions for) mischief in the land: for Allah loves not those who do mischief."‎ - QS.28: 77
(To the 'righteous' SOUL will be said): "O (thou) SOUL, in (complete) rest and satisfaction! "Come back thou to thy Lord,- well pleased (thyself), and well-pleasing unto Him! "Enter thou, then among My devotees! "Yea, ENTER thou My Heaven!." Qur'an surah 89 Fajr ayah 27-30.




Madinah Syariah - My Sword of Jihad

Retail Syariah Network

Affiliate:

Affiliate:
Parade Ekonomi Syariah

Madinah Annual Mother's Day Event

Madinah Annual Mother's Day Event
"Gerakan Memuliakan Ibu" Since: 2007

Saturday, 1 August 2015

[My Trip My Adventure Magelang] PANTAI NGLAMBOR

        Kurnianto Yoga 1 Agustus pukul 14:18   PANTAI NGLAMBOR Akuarium Semesta yang Dijaga Sepasang Kura-Kura Raksasa Dasar laut Pantai Nglambor bagai akuarium semesta yang menyimpan sejuta pesona. Atas jasa sepasang "kura-kura raksasa" yang mampu menjinakkan garangnya ombak dari Samudera Hindia, panorama bawah laut di pesisir selatan ini pun bisa diselami keindahannya. Ganasnya ombak pantai-pantai di selatan Jogja sering kali membuat orang bergidik ngeri dan segan untuk mendekati. Ombak yang datang berkejaran dari arah lautan luas seolah berlomba menghalau agar kita tak mendekati airnya. Tak seperti pantai-pantai di sisi utara Jawa yang lebih ramah, tepian daratan yang langsung menyapa luasnya Samudera Hindia ini bukan tempat sesuai untuk menikmati asyiknya berenang di air asin atau serunya snorkeling menyaksikan keindahan panorama bawah laut bersama ikan-ikan kecil. Hingga kita terpaksa harus puas bermain air di pinggiran, di tempat buih-buih lautan mulai menghilang. Namun ketika YogYES berkunjung ke Pantai Nglambor, berenang Posdan snorkeling di pantai selatan yang tadinya terasa tak mungkin, nyatanya bisa dilakukan. Trekking sekitar lima belas menit dari tempat parkir menjadi pilihan YogYES untuk mengakhiri tiga jam perjalanan terguncang-guncang di atas kendaraan. Medan yang terlalu berbahaya dengan jalanan menukik curam mengharuskan kami berjalan kaki atau menyewa jasa ojek berpengalaman daripada membawa kendaraan hingga ke dekat pantai sendirian. Melewati celah pagar tanaman pandan laut (Pandanus tectorius), kami sampai di bibir pantai. Segerombolan anak muda dengan jaket pelampung berwarna jingga menyala lengkap dengan peralatan snorkel lainnya, terlihat antusias dan tak sabar ingin segera berenang dan menyelam di perairan dangkal. Kawasan Pantai Nglambor merupakan salah satu destinasi snorkeling di kawasan pesisir selatan Jogja yang memiliki panorama dasar laut menakjubkan dengan ragam terumbu karang dan biota laut. Ikan jenis Sergeant Major, Jambrong dan beberapa ikan kecil lainnya adalah penghuni tetap yang terlihat sering berenang bergerombol atau bermain petak umpet di celah-celah terumbu karang. Pemandangan cantik yang tertutup ombak ini sangat dijaga oleh masyarakat sekitar Pantai Nglambor. Bahkan kawasan pantai ini merupakan daerah budidaya beberapa jenis ikan serta lokasi konservasi terumbu karang dan biota laut lainnya. Tradisi upacara sedekah laut Ngalangi pun juga dilakukan di pantai ini. "Ngalangi" dalam bahasa Jawa berarti menghalangi atau melarang. Masyarakat sekitar pantai Nglambor melarang siapapun untuk menangkap ikan di kawasan pantai kecuali sekali dalam setahun, di luar musim pemijahan ikan. Prosesi penangkapan ikan pun hanya bisa dilakukan dengan menggunakan gawar, semacam jaring dari akar pohon wawar yang dipancangkan dan dihalau bersama-sama ke laut oleh masyarakat setempat. Seolah tak mau kalah, alam pun turut menjaga dan mempertahankan keelokan akuarium semesta ini dengan memerintahkan dua karang kura-kura raksasa untuk berpatroli menjaga pantai. Dengan gagah "Watu Kalong" dan "Watu Kuntul" menjinakkan ombak-ombak garang agar tak terlalu keras memukul bibir pantai. Keberadaan dua karang kura-kura raksasa inilah yang membuat terumbu karang Pantai Nglambor tidak rusak dihempas gelombang, sekaligus aman untuk snorkeling. Mengenakan peralatan snorkel lengkap dengan sepatu dan jaket pelampung, kami pun segera menyapa para penghuni zona neritik dibantu oleh salah satu pemandu. Kebetulan saat kami datang adalah waktu terbaik untuk snorkeling, di saat air laut belum pasang namun juga tak terlalu surut. Terdapat dua persewaan alat snorkel di pantai ini, Bintang Nglambor Snorkeling (BNS) dan Pokdarwis Nglambor Lestari, hingga kami tak perlu bersusah payah membawa peralatan dari rumah. Sisa-sisa ombak pantai selatan yang telah dijinakkan memberikan sensasi tersendiri ketika snorkeling di Pantai Nglambor. Tak jarang ketika kami sudah bersusah payah berenang agak ke tengah, ombak menyeret kami hingga ke tepian lagi. Dengan keahlian seorang pemula, kami menyelam dengan sangat hati-hati agar tak menginjak terumbu karang dan merusak ekosistem dasar laut di pantai ini. Kami tak ingin menambah ancaman kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pembangunan daerah pesisir dan adanya pemutihan terumbu karang (coral bleaching). Karena bagian dasar laut nan memukau dihadapan kami memerlukan waktu yang sangat lama untuk berdandan mempercantik diri. Jika ekosistem dasar laut ini rusak, maka usaha masyarakat sekitar dan dua kura-kura raksasa penjaga pantai akan terasa sia-sia. Pantai Nglambor dengan seluruh penghuninya telah memanjakan mata dengan semua riasan alamnya nan mempesona. Sebagai penikmatnya tak ada salahnya kita ikut menjaga kelestariannya, bersama masyarakat sekitar meringankan tugas dua karang kura-kura raksasa. Usai bercanda dan berfoto bersama ikan-ikan, bebatuan karang di sisi selatan pantai nan teduh menjadi incaran untuk beristirahat sejenak, menikmati sepoi angin laut sambil mengeringkan pakaian. Tak jauh dari tempat kami duduk ada sebuah sumber air tawar yang memancar dari celah batuan kecil-kecil. Awalnya kami merasa heran melihat ada sumber air tawar di tepi pantai. Namun fenomena air tawar yang muncul di Pantai Nglambor ternyata dikarenakan adanya lorong karst menyerupai pipa U yang berfungsi sebagai saluran air tanah, seperti yang dikatakan salah seorang peneliti karst ahli klimatologi dari LIPI. Terbuai hembusan angin pantai, kami tak sadar matahari semakin tinggi dan baju yang tadinya basah sudah mengering. Kami segera beranjak, berganti pakaian bersih dan mengemasi perbekalan. Kini sudah waktunya mengucapkan salam perpisahan pada sepasang kura-kura raksasa dan membiarkan keduanya melanjutkan tugas menjaga pantai seperti biasa. https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/nglambor/ Pantai Nglambor: Akuarium Semesta yang Dijaga Sepasang Kura-Kura Raksasa www.yogyes.com Dasar laut Pantai Nglambor bagai akuarium semesta yang menyimpan sejuta pesona. Atas jasa sepasang k...       Suka     Komentari     Bagikan    
   
 
   My Trip My Adventure Magelang
 
   
   
 
 
   
Kurnianto Yoga
1 Agustus pukul 14:18
 
PANTAI NGLAMBOR
Akuarium Semesta yang Dijaga Sepasang Kura-Kura Raksasa

Dasar laut Pantai Nglambor bagai akuarium semesta yang menyimpan sejuta pesona. Atas jasa sepasang "kura-kura raksasa" yang mampu menjinakkan garangnya ombak dari Samudera Hindia, panorama bawah laut di pesisir selatan ini pun bisa diselami keindahannya.

Ganasnya ombak pantai-pantai di selatan Jogja sering kali membuat orang bergidik ngeri dan segan untuk mendekati. Ombak yang datang berkejaran dari arah lautan luas seolah berlomba menghalau agar kita tak mendekati airnya. Tak seperti pantai-pantai di sisi utara Jawa yang lebih ramah, tepian daratan yang langsung menyapa luasnya Samudera Hindia ini bukan tempat sesuai untuk menikmati asyiknya berenang di air asin atau serunya snorkeling menyaksikan keindahan panorama bawah laut bersama ikan-ikan kecil. Hingga kita terpaksa harus puas bermain air di pinggiran, di tempat buih-buih lautan mulai menghilang. Namun ketika YogYES berkunjung ke Pantai Nglambor, berenang Posdan snorkeling di pantai selatan yang tadinya terasa tak mungkin, nyatanya bisa dilakukan.

Trekking sekitar lima belas menit dari tempat parkir menjadi pilihan YogYES untuk mengakhiri tiga jam perjalanan terguncang-guncang di atas kendaraan. Medan yang terlalu berbahaya dengan jalanan menukik curam mengharuskan kami berjalan kaki atau menyewa jasa ojek berpengalaman daripada membawa kendaraan hingga ke dekat pantai sendirian.

Melewati celah pagar tanaman pandan laut (Pandanus tectorius), kami sampai di bibir pantai. Segerombolan anak muda dengan jaket pelampung berwarna jingga menyala lengkap dengan peralatan snorkel lainnya, terlihat antusias dan tak sabar ingin segera berenang dan menyelam di perairan dangkal. Kawasan Pantai Nglambor merupakan salah satu destinasi snorkeling di kawasan pesisir selatan Jogja yang memiliki panorama dasar laut menakjubkan dengan ragam terumbu karang dan biota laut. Ikan jenis Sergeant Major, Jambrong dan beberapa ikan kecil lainnya adalah penghuni tetap yang terlihat sering berenang bergerombol atau bermain petak umpet di celah-celah terumbu karang.

Pemandangan cantik yang tertutup ombak ini sangat dijaga oleh masyarakat sekitar Pantai Nglambor. Bahkan kawasan pantai ini merupakan daerah budidaya beberapa jenis ikan serta lokasi konservasi terumbu karang dan biota laut lainnya. Tradisi upacara sedekah laut Ngalangi pun juga dilakukan di pantai ini. "Ngalangi" dalam bahasa Jawa berarti menghalangi atau melarang. Masyarakat sekitar pantai Nglambor melarang siapapun untuk menangkap ikan di kawasan pantai kecuali sekali dalam setahun, di luar musim pemijahan ikan. Prosesi penangkapan ikan pun hanya bisa dilakukan dengan menggunakan gawar, semacam jaring dari akar pohon wawar yang dipancangkan dan dihalau bersama-sama ke laut oleh masyarakat setempat.

Seolah tak mau kalah, alam pun turut menjaga dan mempertahankan keelokan akuarium semesta ini dengan memerintahkan dua karang kura-kura raksasa untuk berpatroli menjaga pantai. Dengan gagah "Watu Kalong" dan "Watu Kuntul" menjinakkan ombak-ombak garang agar tak terlalu keras memukul bibir pantai. Keberadaan dua karang kura-kura raksasa inilah yang membuat terumbu karang Pantai Nglambor tidak rusak dihempas gelombang, sekaligus aman untuk snorkeling.

Mengenakan peralatan snorkel lengkap dengan sepatu dan jaket pelampung, kami pun segera menyapa para penghuni zona neritik dibantu oleh salah satu pemandu. Kebetulan saat kami datang adalah waktu terbaik untuk snorkeling, di saat air laut belum pasang namun juga tak terlalu surut. Terdapat dua persewaan alat snorkel di pantai ini, Bintang Nglambor Snorkeling (BNS) dan Pokdarwis Nglambor Lestari, hingga kami tak perlu bersusah payah membawa peralatan dari rumah.

Sisa-sisa ombak pantai selatan yang telah dijinakkan memberikan sensasi tersendiri ketika snorkeling di Pantai Nglambor. Tak jarang ketika kami sudah bersusah payah berenang agak ke tengah, ombak menyeret kami hingga ke tepian lagi. Dengan keahlian seorang pemula, kami menyelam dengan sangat hati-hati agar tak menginjak terumbu karang dan merusak ekosistem dasar laut di pantai ini. Kami tak ingin menambah ancaman kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pembangunan daerah pesisir dan adanya pemutihan terumbu karang (coral bleaching). Karena bagian dasar laut nan memukau dihadapan kami memerlukan waktu yang sangat lama untuk berdandan mempercantik diri. Jika ekosistem dasar laut ini rusak, maka usaha masyarakat sekitar dan dua kura-kura raksasa penjaga pantai akan terasa sia-sia. Pantai Nglambor dengan seluruh penghuninya telah memanjakan mata dengan semua riasan alamnya nan mempesona. Sebagai penikmatnya tak ada salahnya kita ikut menjaga kelestariannya, bersama masyarakat sekitar meringankan tugas dua karang kura-kura raksasa.

Usai bercanda dan berfoto bersama ikan-ikan, bebatuan karang di sisi selatan pantai nan teduh menjadi incaran untuk beristirahat sejenak, menikmati sepoi angin laut sambil mengeringkan pakaian. Tak jauh dari tempat kami duduk ada sebuah sumber air tawar yang memancar dari celah batuan kecil-kecil. Awalnya kami merasa heran melihat ada sumber air tawar di tepi pantai. Namun fenomena air tawar yang muncul di Pantai Nglambor ternyata dikarenakan adanya lorong karst menyerupai pipa U yang berfungsi sebagai saluran air tanah, seperti yang dikatakan salah seorang peneliti karst ahli klimatologi dari LIPI.

Terbuai hembusan angin pantai, kami tak sadar matahari semakin tinggi dan baju yang tadinya basah sudah mengering. Kami segera beranjak, berganti pakaian bersih dan mengemasi perbekalan. Kini sudah waktunya mengucapkan salam perpisahan pada sepasang kura-kura raksasa dan membiarkan keduanya melanjutkan tugas menjaga pantai seperti biasa.

https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/nglambor/
Pantai Nglambor: Akuarium Semesta yang Dijaga Sepasang Kura-Kura Raksasa
www.yogyes.com
Dasar laut Pantai Nglambor bagai akuarium semesta yang menyimpan sejuta pesona. Atas jasa sepasang k...
 
   Suka
   Komentari
   Bagikan
 
 
   
   
 
Lihat Kiriman
   
Sunting Pengaturan Email
 
   
   
Balas email ini untuk mengomentari kiriman ini.
 
   
   
 
Pesan ini dikirim ke m-syariah.mfl00005@blogger.com. Jika Anda tidak ingin menerima email ini lagi dari Facebook, berhenti berlangganan.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303
   
 

No comments: