Kusuma Yudopranoto mengirimkan sesuatu di Bimbingan Pupuk dan Pemupukan Kusuma Yudopranoto 26 Mei pukul 15:38 mohon ilmunya, ada pembahasan spt di bwh ini beneran atw cm hoax: copas dr sebelah Mikroba Tunggal Penyubur Tanah (MOL / EM4). Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara organik. bakteri pengurai atau degradator yang mempercepat penguraian bahan organik menjadi senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat habisnya bahan organik dan harus kita menambah dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya tetap subur. seperti cara MOL (mikro Organisme Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada dengan starter pancingan bahan organik yang mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai pengurainya. sedangkan EM 4 itu justru pengurai Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan cepat menghabiskan bahan organik yang subur di tanah itu. Em4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini termasuk mikroba degradator kuat atau disebut sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam juga bisa disebut komposer kuat, em4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang, dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan, Teruo Higa menemukan teknologi em untuk mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan bibit, lambat laun juga para petani dan para pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat em4 dan memasarkannya dengan tentunya harga yang bersaing, 20 ribu untuk 1 liter dibilang murah dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu sayang pemahaman em4 ternyata banyak yang belum mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah dan cenderung tidak beraturan, em4 adalah komposter murni, artinya digunakan hanya sebagai komposer pada waktu merubah residu organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu tentntunya diperlukan o2 sebagai bahan tambahannya,terus apakah ada masalah? masalah akan timbul ketika proses komposer diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah yang sudah ditanami padi, dimana masalahnya????? jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa mencapa 60 derajat celcius, dan membutuhkan O2, bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman budidaya, mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat mungkin mati ... lalu bagaimana seharusnya???? sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan yang aktif, jika em4 dijadikan sebagai POC yang diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi em4 bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif Suka Komentari | | | | | | Kusuma Yudopranoto mengirimkan sesuatu di Bimbingan Pupuk dan Pemupukan | | | | | | mohon ilmunya, ada pembahasan spt di bwh ini beneran atw cm hoax: copas dr sebelah Mikroba Tunggal Penyubur Tanah (MOL / EM4). Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara organik. bakteri pengurai atau degradator yang mempercepat penguraian bahan organik menjadi senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat habisnya bahan organik dan harus kita menambah dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya tetap subur. seperti cara MOL (mikro Organisme Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada dengan starter pancingan bahan organik yang mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai pengurainya. sedangkan EM 4 itu justru pengurai Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan cepat menghabiskan bahan organik yang subur di tanah itu. Em4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini termasuk mikroba degradator kuat atau disebut sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam juga bisa disebut komposer kuat, em4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang, dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan, Teruo Higa menemukan teknologi em untuk mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan bibit, lambat laun juga para petani dan para pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat em4 dan memasarkannya dengan tentunya harga yang bersaing, 20 ribu untuk 1 liter dibilang murah dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu sayang pemahaman em4 ternyata banyak yang belum mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah dan cenderung tidak beraturan, em4 adalah komposter murni, artinya digunakan hanya sebagai komposer pada waktu merubah residu organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu tentntunya diperlukan o2 sebagai bahan tambahannya,terus apakah ada masalah? masalah akan timbul ketika proses komposer diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah yang sudah ditanami padi, dimana masalahnya????? jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa mencapa 60 derajat celcius, dan membutuhkan O2, bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman budidaya, mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat mungkin mati ... lalu bagaimana seharusnya???? sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan yang aktif, jika em4 dijadikan sebagai POC yang diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi em4 bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif |
|
| |
| |
| | | | | | Balas email ini untuk mengomentari kiriman ini. | |
| | | | | |
|
No comments:
Post a Comment