سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
"But seek, with the (wealth) which Allah has bestowed on thee, the Home of the Hereafter, nor forget thy portion in this world: but do thou good, as Allah has been good to thee, and seek not (occasions for) mischief in the land: for Allah loves not those who do mischief."‎ - QS.28: 77
(To the 'righteous' SOUL will be said): "O (thou) SOUL, in (complete) rest and satisfaction! "Come back thou to thy Lord,- well pleased (thyself), and well-pleasing unto Him! "Enter thou, then among My devotees! "Yea, ENTER thou My Heaven!." Qur'an surah 89 Fajr ayah 27-30.




Madinah Syariah - My Sword of Jihad

Retail Syariah Network

Affiliate:

Affiliate:
Parade Ekonomi Syariah

Madinah Annual Mother's Day Event

Madinah Annual Mother's Day Event
"Gerakan Memuliakan Ibu" Since: 2007

Wednesday, 27 May 2015

[Bimbingan Pupuk dan Pemupukan] mohon ilmunya, ada pembahasan spt di bwh ini...

  Kusuma Yudopranoto mengirimkan sesuatu di Bimbingan Pupuk dan Pemupukan       Kusuma Yudopranoto 26 Mei pukul 15:38   mohon ilmunya, ada pembahasan spt di bwh ini beneran atw cm hoax: copas dr sebelah Mikroba Tunggal Penyubur Tanah (MOL / EM4). Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara organik. bakteri pengurai atau degradator yang mempercepat penguraian bahan organik menjadi senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat habisnya bahan organik dan harus kita menambah dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya tetap subur. seperti cara MOL (mikro Organisme Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada dengan starter pancingan bahan organik yang mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai pengurainya. sedangkan EM 4 itu justru pengurai Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan cepat menghabiskan bahan organik yang subur di tanah itu. Em4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini termasuk mikroba degradator kuat atau disebut sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam juga bisa disebut komposer kuat, em4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang, dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan, Teruo Higa menemukan teknologi em untuk mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan bibit, lambat laun juga para petani dan para pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat em4 dan memasarkannya dengan tentunya harga yang bersaing, 20 ribu untuk 1 liter dibilang murah dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu sayang pemahaman em4 ternyata banyak yang belum mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah dan cenderung tidak beraturan, em4 adalah komposter murni, artinya digunakan hanya sebagai komposer pada waktu merubah residu organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu tentntunya diperlukan o2 sebagai bahan tambahannya,terus apakah ada masalah? masalah akan timbul ketika proses komposer diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah yang sudah ditanami padi, dimana masalahnya????? jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa mencapa 60 derajat celcius, dan membutuhkan O2, bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman budidaya, mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat mungkin mati ... lalu bagaimana seharusnya???? sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan yang aktif, jika em4 dijadikan sebagai POC yang diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi em4 bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif       Suka     Komentari    
   
 
   Bimbingan Pupuk dan Pemupukan
 
   
   
 
Kusuma Yudopranoto mengirimkan sesuatu di Bimbingan Pupuk dan Pemupukan
 
   
Kusuma Yudopranoto
26 Mei pukul 15:38
 
mohon ilmunya, ada pembahasan spt di bwh ini beneran atw cm hoax:
copas dr sebelah
Mikroba Tunggal Penyubur Tanah (MOL / EM4).
Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena
melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara
organik.
bakteri pengurai atau degradator yang
mempercepat penguraian bahan organik menjadi
senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat
habisnya bahan organik dan harus kita menambah
dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya
tetap subur. seperti cara MOL (mikro Organisme
Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada
dengan starter pancingan bahan organik yang
mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang
dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai
pengurainya. sedangkan EM 4 itu justru pengurai
Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya
digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk
mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di
tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan
cepat menghabiskan bahan organik yang subur di
tanah itu.
Em4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini
termasuk mikroba degradator kuat atau disebut
sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam
juga bisa disebut komposer kuat,
em4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang,
dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu
yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan,
Teruo Higa menemukan teknologi em untuk
mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan
oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam
membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini
masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan
bibit, lambat laun juga para petani dan para
pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat
em4 dan memasarkannya dengan tentunya harga
yang bersaing, 20 ribu untuk 1 liter dibilang murah
dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu
sayang pemahaman em4 ternyata banyak yang belum
mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah
dan cenderung tidak beraturan,
em4 adalah komposter murni, artinya digunakan
hanya sebagai komposer pada waktu merubah residu
organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu
tentntunya diperlukan o2 sebagai bahan
tambahannya,terus apakah ada masalah?
masalah akan timbul ketika proses komposer
diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah
yang sudah ditanami padi, dimana masalahnya?????
jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan
terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah
dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses
kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa
mencapa 60 derajat celcius, dan membutuhkan O2,
bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman
budidaya,
mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat
mungkin mati ...
lalu bagaimana seharusnya????
sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan
aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru
setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan
yang aktif, jika em4 dijadikan sebagai POC yang
diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah
kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi em4
bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif
 
   Suka
   Komentari
 
 
   
   
 
Lihat Kiriman
   
Sunting Pengaturan Email
 
   
   
Balas email ini untuk mengomentari kiriman ini.
 
   
   
 
Pesan ini dikirim ke m-syariah.mfl00005@blogger.com. Jika Anda tidak ingin menerima email ini lagi dari Facebook, berhenti berlangganan.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303
   
 

No comments: