سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
"But seek, with the (wealth) which Allah has bestowed on thee, the Home of the Hereafter, nor forget thy portion in this world: but do thou good, as Allah has been good to thee, and seek not (occasions for) mischief in the land: for Allah loves not those who do mischief."‎ - QS.28: 77
(To the 'righteous' SOUL will be said): "O (thou) SOUL, in (complete) rest and satisfaction! "Come back thou to thy Lord,- well pleased (thyself), and well-pleasing unto Him! "Enter thou, then among My devotees! "Yea, ENTER thou My Heaven!." Qur'an surah 89 Fajr ayah 27-30.




Madinah Syariah - My Sword of Jihad

Retail Syariah Network

Affiliate:

Affiliate:
Parade Ekonomi Syariah

Madinah Annual Mother's Day Event

Madinah Annual Mother's Day Event
"Gerakan Memuliakan Ibu" Since: 2007

Wednesday 17 October 2007

SALAM PERDAMAIAN TO ALL MANKIND






SALAM PERDAMAIAN MADINAH SYARIAH


KALAU DI DALAM Blog INI ADA NUANSA TENTANG Islam

BUKAN BERARTI Eksklusifisme ALIRAN ATAU AGAMA

TAPI KEINGINAN UNTUK MENYAMPAIKAN Kebenaran

KALAU DI DALAM Blog INI ADA Al-Qur'an & As-Sunnah

ITU BUKAN UNTUK Golongan, TAPI UNTUK SELURUH Umat Manusia

BUKAN Al-Qur'an UNTUK Islam, BUKAN Dunia UNTUK Islam

TAPI Al-Qur'an DAN Islam UNTUK Dunia

Islam MERINDUKAN Perdamaian DAN Kebahagiaan SEJATI

Bersama DENGAN YANG LAIN

Tuesday 16 October 2007

Islam itu Indah... Buah dari Ilmu, Amal & Ikhlas

















Business Excellent ala Muhammad
































Bisnis Excellent ala Muhammad




Kita akan membahas bisnis excellent, bagaimana kita bisa mewujudkan bisnis yang unggul.


Surah al-Jumu'ah ayat 10, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi."

Apabila telah menunaikan shalat,kita diminta oleh allah untuk bertebaran dimuka bumi. Pesan yang bisa diambil dalam ayat ini adalah bahwa kaum muslimin yang akan terjun dalam dunia bisnis seharusnya tidak hanya berbisnis secara lokal, tapi disini kita diajak untuk menjadi pebisnis yang global.,




Bisnis kita adalah bisnis yang berskala global, pemain-pemain global bukan pemain lokal. Kemudian kalau kita,berbicara bisnis, tentu saja kita berbicara tentang selling something, 'menjual sesuatu'.

Dalam perkembangan ternyata dalam dunia bisnis tidak selamanya kita menjual produk atau menjual sesuatu, tetapi kita ....menjual IDEA, kemudian berkembang menjadi PACKAGE, menjual kemasan.


Contoh: ada satu barang yang mungkin isinya tidak jauh berbeda dengan barang yang lain, tetapi kenapa barang Itu diminati ?


karena dia mempunyai kemasan yang menarik. Kemudian berkembang lagi pada kondisi "selling value', menjual nilai.


Dalam bisnis [ Madinah Syariah ] bukan hanya menjual ide atau produk, tapi kita juga menjual sebuah nilai.




Tentu saja nilai yang paling hakiki dan nilai yang paling absolut dalam kehidupan kita adalah nilai-nilai spiritual.


ini juga termasuk dalam pebisnis kita, bagaimana menjual nilai-nilai pada masyarakat, menjual nilai-nilai kepada umat, kepada sebuah komunitas sehingga mereka mendapat satu manfaat.Tidak saja didunia tetapi juga di akhirat.




Secara psikologis manusia dibagi menjadi dua kelompok.


Kelompok yang pertama adalah yang diebut dengan necessity dan kelompok yang kedua adalah possibility.


Kalau anda termasuk kelompok necessity,
itu berarti anda melakukan suatu bisnis karena sebuah kebutuhan,Anda bekerja karena kebutuhan.


Tapi kalau anda termasuk orang yang possibility, anda berbisnis karena anda melihat kemungkinan, jadi disatu sisi ada orang melihat satu pekerjaan berdasarkan kebutuhan, disisi lain ada yang melihat pekerjaan berdasarkan suatu kemungkinan.


Disini jelas ada perbedaan orientasi.


Ketika orang bekerja karena sebuah kebutuhan, maka yang dia cari adalah pekerjaan itu sendiri. Tapi jika bekerja karena possibility,dia bekerja bukan untuk mencari pekerjaan, create the job, dia menciptakan pekerjaan. Ada satu buku yang menggambarkan tentang financial freedom, atau financial intelligence. Ternyata kecerdasan bukan hanya kecerdasan intelektual yang ada di sebelah otak kiri kita, juga bukan sekedar kecerdasan emosional. Tetapi juga ada yang disebut kecerdasan finansial.


Apa itu kecerdasan finansial ?


Dikatakan bahwa 'don't work for money but money work for you' jangan kita bekerja untuk mencari uang tapi buatlah uang itu bekerja untuk kita. Seorang yang berfikir bagaimana uang itu bekerja untuk kita, dia sudah memiliki suatu financial intelligence atau kecerdasan finansial yang luar biasa.
Tapi kalau orang sampai ada satu titik dia bekerja hanya untuk mencari uang, berarti dia pada level financial intelligence yang masih rendah.


Seorang sahabat yang mulia, Umar ibnu khaththab berkata:
" Taruhlah kehidupan dunia itu dalam gengaman tangan anda, janganlah taruh dunia itu didalam hati anda."

Dengan kata lain, jangan kita melihat dunia itu dalam hati kita, tapi jadikan dunia itu dalam genggaman tangan kita.
Kalau kita menjadikan dunia itu dalam hati kita, kita akan dikendalikan oleh dunia, kita akan dikendalikan oleh uang, kita akan dikendalikan oleh bisnis kita. Tapi Umar mengingatkan pada kita, jadikanlah dunia itu adalah genggaman tangan anda. Jadi anda bisa mengontrol dunia, anda yang mengendalikan dunia, bukan dunia mengendalikan kita.
Begitupula dalam bisnis, kita yang mengendalikan bisnis, bukan bisnis itu yang mengendalikan kita. Karena banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, ada orang yag karena berbisnis mengakibatkan keretakan rumah tangga,bahkan berakhir pada perceraian. Karena kesibukan bisnis,renggang hubungan antara orang tua dan anak.Karena kesibukan bisnis,renggang hubungan antara kita dengan masyarakat,dengan tetangga-tetangga.
Berarti kita sudah sampai pada satu titik bukan mengendalikan bisnis,tapi bisnis itu mengendalikan kita.


Kita harus mengetahui bagaimana kita berbisnis yang excellent-unggul.
Berbisnis yang unggul dalm pemahaman Islam itu adalah ada satu kata,yaitu BAROKAH.


Sebagai contoh :
"Seorang bapak sedang berjalan dan bertemu dengan seorang supir. Bapak itu bertanya kepada supir mobil ini mobil siapa?'
ia jawab ,'ya mobil majikan saya'.
Bapak itu bertanya lagi, "sering dipakai nggak sama majikanmu?"
Ia menjawab,"oh jarang mas,mobilnya banyak. Untuk main golf, untuk belanja mobilnya lain,untuk bisnis lain lagi,untuk keluar kota lain lagi mobilnya,setiap kepentingan ada mobilnya".
Maka saya tanya,"kalau tidak dipakai sama bosmu,yang pakai siapa?
Dengan tersenyum dia menjawab," ya jelas saya donk pak."
Kemudian bapak itu bilang kepada supir:" Anda beruntung,walaupun anda tidak memiliki mobil mewah tapi anda sudah menikmati mobil mewah".
Satu hal menarik yang cukup nyata dalam kehidupan kita sehari-hari di depan mata kita sendiri, bahwa banyak orang yang memiliki tapi tidak bisa menikmati, tapi banyak juga orang yang menikmati walupun dia tidak memiliki.




Bagaiman cara pandang ISLAM dalam melihat BISNIS ?


Bisnis yang excellent 'unggul' adalah mempunyai 4 kunci atau yang disebut dengan istilah 4K




1. KOMlTMEN
Seorang yang ingin memiliki bisnis yang excellent dan mendapatkan barokah dari Allah swt maka dia harus mempuyai komitmen.


Komitmen disini ada dua unsur.
Unsur pertama adalah Responsibility dan yang kedua adalah Accountability.

Apa yang disebut dengan Responsibility?


ini berawal dari sebuah filsafat hidup Bismillahirrahmaanirrahim.
Ketika membaca AI-Qur'an atau memulai suatu pekerjaan yang baik, disunnahkan oleh nabi kita Muhammad saw untuk membaca Bismillah . Apabila sebuah amalan tidak dimulai dengan membaca Bismillah, maka amalan itu tidak ada nilainya,dia kan terputus.


Begitupula kita di dalam berbisnis ,marilah kita mulai bisnis dengan falsafah Bismillahirrahmaanirrahim, artinya bisnis kita harus bisa di pertanggungjawabkan.




Tentu saja kalau kita memulai dengan Bismillah,
kita kan memilih bisnis mana yang dibolehkan oleh Allah dan bisnis mana yang tidak dibolehkan.
Bisnis mana yang diharamkan oleh Allah dan bisnis mana yang dihalalkan oleh Allah.


Walaupun anda mendapatkan profit yang luar biasa mungkin miliaran atau triliun,tetapi kalau bisnis anda bukan bisnis yang dihalalkan oleh Allah swt maka bisnis anda tidak barokah, baik dihadapan orang banyak maupun dihadapan Allah.


Unsur yang kedua adalah Accountability.
Bukan sekedar bertanggung jawab terhadap bisnis yang dikelola, tapi juga accountability dapat mempertanggungjawabkan.
Accountability adalah bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam artian sistem keuangannya yang diketahui oleh publik. Jangan sampai bisnis ini dikelola sementara publik tidak mengetahui bagaimana arus masuk keluarnya uang. Mana untuk kebutuhan pribadi,mana kebutuhan perusahaan. Kadang-kadang kebutuhan perusahaan diambil untuk kepentingan keluarga. Orang yang memiliki Accountability akan memisahkan mana harta keluarga dan mana harta perusahaan.
Ini yang disebut accountability,bukan saja bertanggung jawab tetapi juga bisa dipertanggung jawabkan secara keuangan,karena setiap sen pun yang keluar dari diri kita akan dmintai pertanggungjawaban dihadapan Allah dihari kiamat nanti.






2. KOMPETEN


Bisnis yang unggul harus memiliki kompeten.
Kalau dalam ukuran individu berarti seorang individu atau SDM yang bekerja dalam perusahaan itu harus memiliki kompetensi yang kuat.
Dia memiliki keahlian,dia mahir dibidangnya.


Pesan Nabi Muhammad dalam sebuah hadistnya,




”Apabila sebuah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,maka tunggulah kehancurannya”.


Maksudnya adalah jika sebuah bisnis di serahkan atau ditangani oleh orang-orang yang tidak professional atau tidak kompeten,maka tunggulah saatnya perusahaan itu akan mengalami kehancuran.itulah yang dimaksud dengan bisnis yang unggul, dia harus memiliki kompetensi.






3. KONSISTEN yang dimaksud dengan konsistensi disini adalah FOKUS,




konsisten pada suatu bidang usaha kita, tidak akan berpindah dari bidang usaha lain sebelum bidang usaha yang pertama ini kuat.


Seperti yang tercantum dalam surah Alam Nasyrah ayat 7,


"Apabila kamu telah selesai dari urusan,maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain."


Sebagai contoh: sebuah majalah mengeluarkan survei 100 the best company in the world


( 100 perusahaan terbaik di dunia). Mereka mempunyai bisnis satu,lalu fokus, dan mereka tidak berbisnis yang lain kecuali satu saja, bisnis pada satu bidang saja. Tapi, kita kadang-kadang tergiur untuk melakukan berbagai macam bisnis, akhirnya bisnis kita tidak ada yang berhasil.






4. KONSEKUEN


Seorang yang akan mengelola bisnis secara excellent 'unggul', dia harus memiliki kesiapan untuk mengambil resiko dan akibat dari bisnis yang dia lakukan.
Itu yang disebut konsekuen, siap menerima resiko jatuh bangun, persistence.
Tiap kali dia bangkrut dia bangun lagi,bangkrut dia bangun lagi. Karena ketegaran dan kedewasaan seorang pengusaha itu dihitung dari kemampuan dia untuk bangkit dari setiap kegagalan yang mereka alami.


"Succcess is not a Destination....It's a Journey.."
[ Muhammad Fendi 2007 ]

Seorang juara sejati bukanlah sekedar memenangkan Sebuah pertandingan, bukanlah sekedar mendapatkan profit yang begitu besar, bukankah seorang yang berhasil dalam bisnisnya, bukan itu. Yang dikatakan juara sejati adalah siapa pun orangnya yang selalu bangkit lagi dari setiap kegagalan, itulah seorang juara sejati, konsekuen.


Bisnis yang excellent menuju kepada suatu muara yang disebut dengan
BAROKAH ( over value ).

Banyak orang terjebak dalam pandangan bahwa Berkah itu adalah jumlah.
Kalau orang maunya banyak jumlahnya banyak, itu baru dikatakan Berkah.

Yang disebut BERKAH itu adalah dia memiliki nilai dan kualitas yang maksimal, bukan sekedar jumlahnya.
Timbul satu pertanyaan,bagaimana bisnis kita yang unggul bisa mewujudkan satu keberkahan dalam kehidupan diri kita, kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat bahkan kehidupan bangsa, apa yang harus kita lakukan ?


Ada sebuah password supaya menjadi Barokah.


Ada satu kata dan sudah diungkap Allah didalam AI-Qur'an apa yang disebut dengan SYUKUR . Itu password-nya.

Kalau kita mengetik dikomputer.dan tidak tahu passwordnya atau anda jago mengoperasikan komputer tapi tidak tahu passwordnya, maka komputer tidak ada gunanya. Begitu pula dalam bisnis,kalau anda mempunyai kemampuan dalam berbisnis, anda mempunya konsep bisnis yang matang, punya jaringan yang luas,tetapi kalau tidak tahu password nya maka tidak akan ada gunanya bisnis itu.

Disini Allah Kasih Passwordnya SYUKUR

Surah Ibrahim ayat 7 ,
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti kami akan menambah nikmat kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku,maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih."



SYUKUR disini kata Imam al-Ghazali memberikan dua manfaat.


1. Profit bounding. Ketika kita akan bersyukur,maka profit yang akan kita peroleh.

Ketika anda berbisnis anda mendapatkan sebuah keuntungan,maka keuntungan yang anda peroleh itu akan diikat oleh Allah. Keuntungan itu tidak akan lepas,tidak akan terbang kemana-mana,karena diikat oleh Allah akibat anda bersyukur.tetapi jika anda tidak bersyukur maka akan sebaliknya dia akan menyebar kemana-mana dan tumpah lalu akan hilang.


Sebagai Contoh; Ada sebuah perusahaan, perusahaan ini mempunyai omset yang luar biasa,miliaran rupiah. tapi kenapa setelah diadakan penelitian ulang , diaudit system keuangannya,ternyata mereka mengalami bangkrut padahal mereka mendapatkan omset yang besar?
jawabannya ternyata karena ada faktor-faktor luar yakni musibah yang sering menimpa perusahaan tersebut. Misalnya kebakaran,karyawan pada sakit, mobil mengalami kerusakan,perampokan dan macam-macam musibah yang menimpa mereka sehingga keuntungan yang mereka dapatkan itu diambil sedikit demi sedikit hingga akhirnya habis.Ituah yang dimaksud dengan profit bounding, kalau kita bersyukur, insya Allah kita dijauhkan dari musibah oleh Allah swt.

2. Profit Multi plyer. Seorang apabila bersyukur,akan terjadi pelipatgandaan keuntungan. Ketika anda memiliki keuntungan satu juta rupiah satu bulan, kemudian anda berinfak 100 ribu itu artinya bukan 100 ribu menyebabkan uang satu juta itu akan berkurang menjadi 900 ribu, itu cara berfikir yang materialistic atau berpikir secara ekonomis.
Tapi kita harus melihat konsep ini bukan dari materialistic saja, tapi dengan konsep spiritualistic.

Dengan konsep spiritual, ketika infak l00 ribu,itu artinya 100 ribu akan memancing 1 juta yang kedua.itulah yang harus kita yakini.karena sudah banyak bukti yang kita lihat dalam sejarah.
Allah menjamin 100% bahwa tidak ada sejarahnya orang yang berinfak jatuh miskin.
Justru yang kita lihat adalah bahwa mereka yang berinfak,karena dia bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah,maka dia mendapatkan pelipatgandaan keuntungan. Tentu saja kita harus melihat bukan dari teori ekonomi melainkan teori spiritual.


Ada 5 prinsip yang bisa mendorong atau membantu kita memiliki bisnis yang excellent dan bisnis yang BAROKAH.



1. Mission oriented not commission oriented, marilah kita berbisnis bukan berorientasi pada komisi,pada uang,tapi pada mission. Kalau anda berorientasi pada mission,saat anda berhasil maka anda akan bersyukur,saat anda gagal maka anda akan bersabar.
Tapi kalau anda berorientasi kepada komisi,pada uang,saat anda berhasil maka anda akan sombong,saat tidak berhasil maka anda akan kecewa dan frustasi.

Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur'an: "Ambillah bagaimana di akhirat tapi jangan lupa bagimu didunia."
Jadi utamakan akhirat lebih dulu, mission nya dulu kemudian baru jangan lupakan kehidupan dunia.

2. Longterm oriented not shorterm oriented,
Janganlah kita berpikir bisnis jangka pendek,marilah kita berpikir bisnis jangka panjang.
Orang yang sekedar mengejar keuntungan duniawi adalah orang-orang yang jauh dari barokah Allah swt.
Orang yang berbisnis jangka panjang melihat proses bukan melihat hasil.
Kalau dia melihat hasil, dia inginnya cepat mendapat untung.
Biasanya bisnis yang cepat mendapat untung cenderung menghalalkan segala cara.

3. Kita harus memandang SDM bukan sebagai alat,

marilah kita memandang SDM itu sebagai ASSET.

Bagaimana kita melihat SDM itu sebagai sebuah asset ?.

Kita kembangkan dia, kita majukan dan kita berdayakan dia sehingga dia bisa memberikan pruduktivitas yang lebih baik lagi.


4. Kita tidak berpikir kepada pendekatan-pendekatan yang secara instan
Jangan melihat pada cepatnya saja tapi juga melihat pada stamina.
Jangan sekedar menjadi—sprinter, tapi harus menjadi marathon runner. Jangan cepat-cepat ingin masuk finish,tapi tingkatkan staminia agar dapat sampai finish dengan baik. Daya tahan sangat dibutukan dalam berbisnis unggul.

5. Dari pada kita menjadi budak dinegeri yang besar,sebaiknya kita menjadi raja dinegeri yang kecil, maksudnya adalah daripada kita menjadi pegawai disebuah perusahaan yang hebat,lebih baik kita menjadi presiden director atau pemilik dari perusahaan kita sendiri walaupun perusahaan kecil.



Disini Islam mengajarkan kepada kita bahwa bisnis kita yang BAROKAH diberikan Allah swt kepada orang-orang yang mau mengikuti ajaran-Nya  [ Syariah ] DENGAN:

KONSISTEN, KOMITMEN, KONSEKUEN, DAN KOMPETEN





FA’TABIRU YA ULIL ALBAAB
LA’ALLAKUM TURHAMUN


MUHAMMAD FENDI LEONG



BERNIAGA SECARA SYARIAH, PROMOSI SECARA SYARIAH
AKHLAK SECARA SYARIAH DAN TUJUANNYA ADALAH DAKWAH


MADINAH SYARIAH
HALAL ITU BERKAH

Ekonomi Islam VS Ekonomi Kapitalis








PENERAPAN SISTEM EKONOMI ISLAM - Syariah
DALAM PEMBERDAYAAN UMAT


Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh dimensi kehidupan umat. Kesempurnaan Islam telah disebutkan di dalam Al-Qur'an:

"....pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagi kamu agamamu dan Kusempurnakan bagi kamu nikmat-Ku dan Aku ridhoi Islam itu sebagai agama kamu" (QS Al-Maidah:3)


SEBAGAI satu agama yang sempurna, Islam merupakan sistem hidup yang terbaik.
Karenanya, segala hal yang ditawarkan Is­lam dalam mengatasi persoalan kehidupan adalah solusi terbaik. Sistem ekonomi adalah bagian terpenting dalam ilmu ekonomi yang menjadi dasar dan fondasi untuk mem-bangun sebuah cita-cita. Berdasarkan filsafat yang dikandung ilmu ekonomi, tujuan (cita-cita) yang ingin dicapai oleh ilmu ekonomi adalah kesejahteraan manusia. Maka, setiap individu, keluarga, masyarakat dan negara adalah komponan yang masuk dalam satu sistem ekonomi yang bergerak untuk menuju terwujudnya kesejahteraan manusia.

Dalam bidang ekonomi, Islam juga memiliki Sistem Ekonomi Islam.

Walaupun sampai hari ini dalam literatur sistem ekonomi dunia, secara umum hanya dikenal sistem ekonomi kapitalis dan sistem sosialis.
Namun, sesungguhnya Sistem Ekonomi Islam telah ada jauh sebelum kedua sistem ekonomi konvensional tersebut di atas hadir di dunia ini.

Dalam sirah nabawiyah disebutkan bahwa;

Nabi Muhammad SAW telah menerapkan Sistem Ekonomi Islam dalam pemerintahan-nya (710-734), dan selanjutnya kebijakan-kebijakan Rasulullah dalam bidang ekonomi tersebut diteruskan oleh para sahabat. Jika kita telusuri, tokoh yang paling berperan dalam membidani kelahiran ilmu ekonomi konvensional adalah Adam Smith (1776) yang ternyata dalam satu tulisan monumentalnya terinspirasi dari kehidupan ekonomi masa Rasulullah SAW


Sistem Ekonomi Islam sebagaimana sumbernya yang berasal dari Al-Quran dan Al-Hadits, bertujuan menuntun kita semua pada kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Bahkan, ketika kita menyadari semua aktivitas ekonomi yang kita lakukan sehari-hari sebagai satu bentuk ibadah kepada Allah SWT, maka sudah pasti kesenangan dan keberkahan rizki dari Al­lah akan tercurah kepada kita.

Sesungguhnya, ini adalah satu prinsip yang akan membuat kita yakin bahwa Sistem Ekonomi Islam dapat mewujudkan ke­sejahteraan manusia di dunia.

Sistem Ekonomi Islam, bukanlah sistem ekonomi yang akan mematikan mekanisme pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi diakui sebagai salah satu alat yang dapat menjaga kestabilan ekonomi negara.
Na­mun, sangat berbeda dengan sistem kapitalis di mana setiap orang bebas memproduksi dan mengkonsumsi dengan cara apapun. Kebebasan individu menjadi pengaruh dominan untuk menentukan mekanisme pasar dalam sistem kapitalis dan pada akhirnya dapat mengarah kepada praktik monopoli.

Kondisi itu dapat kita saksikan pada hari ini, dengan maraknya pendirian hypermarket, mal dan pasar-pasar modern. Ini merupakan satu bukti kebebasan ekonomi dalam sistem kapitalis, yang meniadakan para pedagang kecil dari sektor informal.

Sistem Ekonomi Islam mendudukkan manusia dengan sebenar-benarnya.
Di dalam Sistem Ekonomi Islam, diberikan jaminan bagi setiap manusia untuk dapat menikmati karunia Allah yang ada di bumi. Namun, kebebasan individu melakukan kegiatan. produksi, konsumsi dan distribusi, harus tunduk dengan batasan-batasan syariah yang telah ditentukan. Di antaranya, menyebutkan bahwa keharusan mendahulukan kepentingan masyarakat yang memiliki kemaslahatan umat. Selain itu, pelaku-pelaku ekonomi Islam adalah orang-orang yang harus memegang teguh prinsip-prinsip syariah Islam seperti nilai-nilai kejujuran, tidak mengurangi timbangan, nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

Sistem Ekonomi Islam juga menuntut kebebasan individu dalam konteks kebajikan sosial. Bahwa dalam harta (pendapatan) kita ada hak saudara kita, merupakan satu aturan syariah yang membatasi kebebasan individu dalam kepemilihan harta. Kewajiban membayar zakat yang diatur di dalam Islam, sesungguh-nya merupakan adilnya Islam dalam sistem ekonomi, zakat merupakan komponen dari kebijakan fiskal dalam Sistem Ekonomi Is­lam.

Jika kita ambil satu kesimpulan sederhana bagaimana Sistem Ekonomi Islam mewujudkan kesejahteraan manusia, maka akan kita peroleh satu jawaban bahwa ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits memiliki keharusan mutlak dalam mengatur manusia untuk meraih kebahagiaan hakiki. Ekonomi Islam memahami.bahwa kekayaan alam semesta ini (di darat, laut dan udara) tidak akan habis sampai Allah sebagai pemiliknya menetapkan keputusan-Nya. Maka, satu ke-niscayaan adanya pendapat tentang ke-langkaan (scarcity) sumber-sumber ke­kayaan alam di bumi. Hanya karena keterbatasan dan kelemahan manusia, sehingga masih belum tergali sumber-sumber ke­kayaan alam lainnya atau terjadi kerusakan.

"Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu..."
(QS Al-Baqarah ; 29).

Selanjutnya, sebagai penutup, kita harus memahami bahwa sesungguhnya penerapan Sistem Ekonomi Islam merupakan bagian in­tegral dari penerapan syariat Islam sehingga implementasi Sistem Ekonomi Islam me­rupakan implikasi yang tak terlepaskan dengan pelaksanaan syariat-syariat Islam lainnya.


PENERAPAN Syariah SECARA KAFFAH

INDIVIDUAL – KELUARGA – MASYARAKAT [ PERUSAHAAN] – NEGARA


Tujuan BISNIS ISLAMI

1. IBADAH [ IKHLAS, MUJAHADAH & SESUAI SYARIAH ]
2. KHALIFAH [ MANAGEMENT ]
3. DAKWAH [ SYARIAH MARKETING ]

Penerapan syariat Islam dalam perekonomian merupakan suatu kewajiban seperti halnya kewajiban setiap Muslim untuk melaksanakan shalat, puasa, zakat dan haji.

BUKANKAH EKONOMI ADALAH URAT NADI KEHIDUPAN MANUSIA ?

Sehingga, tidak patut bagi kita dalam kegiatan ekonomi mengabaikan syariat Is­lam dengan mengambil, melaksanakan dan mengagungkan sistem ekonomi lain yang berlandaskan hukum kufur.


"(Dan) tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nyatelah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka." ( QS.Al Ahzab: 36 ).

"Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"
( QS.Al Maidah: 50 ).
.

” Wahai orang-orang yang beriman....
Barangsiapa menolong agama Allah, niscaya Allah pasti menolongnya dan meneguhkan kedudukannya di muka bumi.”
[ QS. Muhammad : 7 ]

Maukah kita menjadi penolong-penolong agama Allah dalam menerapkan Syariat Islam kembali dalam setiap sendi kehidupan dan aktivitas kita di muka bumi ini... selama kita masih diberi kesempatan hidup dan beramal shaleh....?????

Semuanya tentu berpulang kepada kita masing-masing

Wallahu ’alam bissawwab

Fatabiru ya ulil albab
La'allakum Turhamuun

Muhammad Fendi